Kamis, 15 Maret 2012

Rahasia dibalik Rahasia

trekadang semua tak sprti keliatannya,tak sperti apa yg kita duga,tak sprti apa yg kita pikrkan dan bayangakan,jadi jangan cepat menyimpulkan dan memfonis,
semoga cerita dibawah ini bisa mentitik titikan kita eh maksudnya menganukan kita eh ah sudahlah...cekidot.

Suami saya adalah seorang jurnalis, saya mencintai sifatnya yang spontan dan saya menyukai perasaan hangat yang muncul di hati saya ketika bersandar di bahunya.

Tiga tahun dalam masa perkenalan dan dua tahun dalam masa pernikahan, saya harus akui, bahwa saya mulai merasa letih, lelah, alasan-alasan saya mencintainya dulu telah berubah menjadi sesuatu yang menjemukan.

Saya seorang wanita yang sentimental dan benar-benar sensitif serta berperasaan halus. Saya merindui saat-saat romantis seperti seorang anak kecil yang sentiasa mengharapkan belaian ayah dan ibunya. Tetapi, semua itu tidak pernah saya peroleh. Suami saya jauh berbeda dari yang saya harapkan.

Rasa sensitifnya kurang. Dan ketidakmampuannya dalam menciptakan suasana yang romantis dalam perkawinan kami telah mematahkan semua harapan saya terhadap cinta yang ideal.

Suatu hari, saya beranikan diri untuk mengatakan keputusan saya kepadanya, bahwa saya menginginkan penceraian.

“Mengapa?” Dia bertanya dengan nada terkejut.

“Dinda letih, Abang tidak pernah mencoba memberikan cinta yang dinda inginkan.” Dia diam dan termenung sepanjang malam di depan komputernya, tampak seolah-olah sedang mengerjakan sesuatu, padahal tidak.

Kekecewaan saya semakin bertambah, seorang lelaki yang tidak dapat mengekspresikan perasaannya, apalagi yang bisa saya harapkan darinya?

Dan akhirnya dia bertanya.

“Apa yang bisa Abang lakukan untuk mengubah fikiran dinda?” Saya menatap matanya dalam-dalam dan menjawab dengan perlahan.

“Dinda ada 1 pertanyaan, kalau Abang menemukan jawabannya di dalam hati dinda maka dinda akan mengubah fikiran dinda; Seandainya, Dinda menyukai sekuntum bunga cantik yang ada di tebing gunung dan kita berdua tahu jika Abang memanjat gunung-gunung itu, Abang akan mati. Apakah yang Abang akan lakukan untuk Dinda?”

Dia termenung dan akhirnya berkata, “Abang akan memberikan jawapannya esok.”

Hati saya terus gundah mendengar responnya itu.

Keesokan paginya, dia tidak ada di rumah, dan saya menemukan selembar kertas di bawah sebuah gelas yang berisi susu hangat yang bertuliskan, “Sayangku, Abang tidak akan mengambil bunga itu untukmu, tetapi izinkan Abang untuk menjelaskan alasannya.”

Kalimat pertama itu menghancurkan hati saya. Namun, saya masih terus ingin membacanya.

“dinda boleh mengetik di komputer dan selalu mengusik program di dalamnya dan akhirnya menangis di depan monitor, Abang harus memberikan jari-jari Abang untuk membantu dinda memperbaiki program tersebut.”

“dinda selalu lupa membawa kunci rumah ketika dinda keluar, dan Abang harus memberikan kaki Abang untuk menendang pintu, dan membuka pintu saat dinda pulang.”

“dinda suka jalan-jalan di shopping center tetapi selalu tersesat bahkan ada saatnya tersesat di tempat-tempat baru yang dinda kunjungi, Abang harus mencari dinda dari satu tempat ke tempat yang lain untuk membawa dinda kembali ke rumah.”

“dinda selalu pegal pegal sewaktu ‘teman baik’ dinda datang setiap bulan, dan Abang harus memberikan tangan Abang untuk memijit dan mengurut kaki dinda yang pegal itu.”

“dinda lebih suka duduk di rumah, dan Abang selalu risau kalau kalau dinda menjadi bosan. Dan Abang harus membelikan sesuatu yang dapat menghiburkan hati dinda di rumah atau meminjamkan lidah Abang untuk menceritakan hal-hal lucu yang Abang alami.”

“dinda selalu menatap komputer, membaca buku dan itu tidak baik untuk kesehatan mata dinda, Abang harus menjaga mata Abang agar ketika kita tua nanti, abang dapat menolong mengguntingkan kuku dinda dan memandikan dinda.”

“Tangan Abang akan memegang tangan dinda, membimbing menelusuri pantai, menikmati matahari pagi dan pasir yang indah. Menceritakan warna-warna bunga yang bersinar dan indah seperti cantiknya wajah dinda.”

“Tetapi sayangku, Abang tidak akan mengambil bunga itu untuk mati. Karena, Abang tidak sanggup melihat airmatamu mengalir menangisi kematian Abang.”

“Sayangku, Abang tahu, ada banyak orang yang mencintaimu lebih daripada cinta Abang kepada dinda.”

“Untuk itu sayang, jika semua yang telah diberikan oleh tangan, kaki, mata Abang tidak cukup bagi dinda. Abang tidak akan menahan dinda mencari tangan, kaki dan mata lain yang dapat membahagiakan dinda.”

Airmata saya jatuh ke atas tulisannya hingga membuat tintanya menjadi kabur, tetapi saya tetap berusaha untuk terus membacanya lagi.

“Dan sekarang, dinda telah selesai membaca jawaban Abang. Jika dinda puas dengan semua jawaban ini, dan tetap menginginkan Abang tinggal di rumah ini, tolong bukakan pintu rumah kita, Abang sekarang sedang berdiri di luar sana menunggu jawaban dinda.”

“Tetapi, jika dinda tidak puas, sayangku, biarkan Abang masuk untuk mengemaskan barang-barang Abang, dan Abang tidak akan menyulitkan hidup dinda. Percayalah, kebahagiaan Abang adalah bila dinda bahagia.”

Saya tertegun. Segera saya memandang pintu yang sedang tertutup rapat. Lalu saya segera berlari membukakan pintu dan melihatnya berdiri di depan pintu dengan wajah gusar sambil tangannya memegang susu dan roti kesukaan saya.

Oh! Kini saya tahu, tidak ada orang yang pernah mencintai saya lebih dari dia mencintai saya. Itulah cinta, di saat kita merasa cinta itu telah berangsur-angsur hilang dari hati kita karena kita merasa dia tidak dapat memberikan cinta dalam ‘wujud’ yang kita inginkan, maka cinta itu telah hadir dalam ‘wujud’ yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya...

https://www.facebook.com/ryank93

Jumat, 02 Maret 2012

Surat Dari Surga

Surat dari Anak Aborsi untuk Bunda terSayang
Asalamualikum Warahmatullahi Wabarakatu…..
Dear Bunda Ku…….
Bunda,apa kabar Hari ini? Bunda masih ingat sama Aku? Bunda lagi apa? Aku yakin pasti Bunda baik dan Bahagia disana. Bunda Allah sayang bgt sama Aku ,disini Dia selalu mengasuhku, menimangku,dan juga merawatku, oh iya Bunda.. Allah juga lhoo…. yang menyruhku untuk menulis Surat ini untuk Bunda sebagai bukti Cinta dan Sayangku untuk Bunda
Bunda,nanda ingin sekali menyapa wanita yang paliiiiingng baik sedunia yang telah merelakan Rahimnya untuk nanda diami walaupun sesaat yaitu Bunda hehehehehe..
Bunda sebenernya nanda masih ingin sekali tinggal di rahim Bunda lebih lama lagi, kata Allah itu adalah rumah yang paling kokoh, paling megah, dan palliiiingng nyaman di dunia,tapi rupanya Bunda tidak menginginkan kehadiran Nanda.., tapi Nanda rela Kok bunda meskipun nanda belum bisa menyentu h Bunda,Nanda ingin sekali berbakti kepada Bunda dengan menukarkan Kehidupan nanda demi Kebahagiaan Bunda, meskipun dulu waktu Bunda berusaha meluruhkan nanda dan rasanya itu sakiitttt bangettt, rasanya seperti di cabik-cabik Bunda, panas, dan jga nanda di keluarkan dalam bentuk gumpalan darah yang kotor dan menjijikan….
Apalagi hati nanda Bunda…. Sakiitt sekali seperti nanda rasanya hanya sampah yg Hina dan di sia-siakan hehe..
Tetapi nanda tidak kecewa kok Bunda.. karena dengan begitu Bunda telah mengantarkan dan mempertemukan nanda dengan Allah, yang merawat nanda dengan penuh Cinta dan kasih Sayang didalam Surga-Nya..
Bunda nanda pengen cerita sama Bunda.. bolehkan….
Bunda dulu nanda pernah nangis…. Dan bertanya ke pada Allah…., Ya Allah kenapa Bundaku tega mengeluarkan Aku dalam bentuk yang masih belum sempurna dan meninggalkanku sendirian disini, apa Bunda ga mau dengerin tangisanku Ya Allah? apa Bunda jijik dengan ompolku kalau Aku gompol nanti? Apa Bunda takut kotor kalau menyuapi Aku makanan? Apa bunda ga mau dengerin kecerewetanku? Lalu Allah menjawab Bunda katanya “Tidak Sayangku…. Inilah yang terbaik untukmu, Akulah yang lebih pantas untuk mengasuh kmu” tapi Ya allah, Aku ingin digendong dan di Nyanyikan lagu dan didongengi seperti teman-teman yang lain…. Dan Allah menjawab Bunda katanya” Bunda kamu takut sayangku karena Ayahmu yang tidak mengakuimu dan juga Bundamu yang tidak ingin bertanggung jawab terhadapmu,Dia masih ingin bersenang-senan g tanpamu? Lalu Q masih bertanya ke pada Allah Bunda…. Tapi Allah Nabi Adam AS dan Nabi Isa AS lahir juga tanpa Ayah, tetapi mereka bahagia, dan Allah yang Maha mengetahui,Maha Mengasihi, lagi maha Penyayang menjawab lagi Bunda katanya Nah, itu kamu jawab sendiri pertanyaanmu Sayang, kenapa kamu tida bisa seperti mereka,harusnya Kamu lebih bahagia karena Kamu berada langsung disisihKu, Lalu Aku bertanya kepada Allah lagi bunda….. Allah Aku ini cerewet yaa….. Tapi Allah Cuma tersenyum Bunda, Bunda Aku ini Cerwet tah kalau menurut Bunda? Hehe.. Andai Aku sekarang bersama Bunda didalam pelukan dan pangkuan hangat Bunda.. Aku akan berjanji akan selalu buat Bunda tersenyum dan berbakti kepada Bunda….. Aku pernah melihat teman-teman Nanda di dunia diantarkan oleh Bundanya ke suatu tempat yang ada wanita cantik yang membawa batang putih Aku Tanya Kepada Allah Katnya tempat itu namanya sekolah dan Wanita itu namanya Ibu Guru…. Aku ingin suatu saat nanti Bunda mengajaku kesana ….. Bunda Aku Cerwet bgt yaa…. Bunda-Bunda, Q pernah lohh diajak malaikat Jibril jalan-jalan ke tempat tetangga sebelah…. Kata Malaikat Jibril, nama tempat itu Neraka Bunda….. Serem bangett Bunda… Aku Tanya sama Malaikat Jibril, Om..Om… ko disini panas bgt…. Om.. om.. lihat itu ada orang dimakan Ular… Om..om.. itu ada orang dicambuk,om..om .. itu ada orang disiram air panas…. Lalu malaikat Jibril menjawab, sayangku ini adalah tempat untuk memberi balasan Buat Orang-Orang yang suka berbuat buruk…. Lalu Aku Tanya apa Bunda dan Ayahku akan masuk sini? Lalu tiba-tiba datang temanya Malaikat Jibril, namanya Malaikat Malik kata Malaikat Jibril Beliau yang bertugas menjaga Neraka Bunda…. Dan malaikat malik menjawab, Iya kalau mereka tidak bertaubat…. Tapi Mereka akan selamat kalau mereka bertaubat…. Lalu malaikat Jibril mengajaku pergi, katanya Q ngga boleh main terlalu jauh Bunda…. Katanya Aku masih belum cukup umur….
Bunda, Bunda harus janji ya…. Nanti Aku akan bertemu Bunda di Surga bukan di neraka…. Aku ngga mau lihat bunda bersedih…. Kalau Bunda dan Ayah benar-benar bertaubat dan berbuat Baik ,Nanda bisa berkumpul dengan Bunda dan Ayah di Surga….. Bunda nanti harus Janji kalau Kita berkumpul nanti Bunda dan Ayah akan megajariku bernyanyi dan juga membacakan dongeng Buat nanda…. Ya Bunda…… Bunda Aku Sayang Bunda….. Bunda sebenarnya aku masih ingin ngomong lebih banyak lagi sama Bunda…. tapi Aku mau main dulu Bunda di taman Surga…. Oh iya Bunda satu lagi, Cukup Bunda biar nanda saja yang merasakan seperti ini, jangan lakukan pada adik-adik nanda ya Bunda…. cukup nanda yang merasakan sakitnya di aborsi, biarkan adik-adik nanda tumbuh didalam dekapan Bunda…. Bunda harus janji yaa…. Nanda di Surga akan selalu mendoakan Bunda agar Bunda selalu tersnyum dan Bahagia di Dunia Sana…..
Sudah dulu yaa Bunda kapan-kapan Kita sambung lagi……
Luv You Bundaku…..
Asalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu…….